Laporan Tetap Pengetahuan Bahan Susu

LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM PENGETAHUAN BAHAN
SUSU









Oleh :
Nurul Saniah Alsoyuna
05031181419089
Kelompok 3



TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDERALAYA
2015
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Susu merupakan bahan makanan yang istimewa karena kelezatannya dan gizi yang seimbang dan lengkap yang dibutuhkan oleh tubuh seperti protein, lemak, karbohidrat, mineral dan vitamin. Nilai gizinya yang tinggi juga menyebabkan susu menjadi media yang sangat cocok bagi mikroorganisme untuk pertumbuhan dan perkembangannya sehingga dalam waktu yang sangat singkat susu menjadi tidak layak dikonsumsi bila tidak ditangani dengan benar. Susu juga bahan makanan yang mempunyai sifat mudah rusak, sehingga dapat mengalami perubahan rasa, bau, warna dan rupa. Diantara perubahan-perubahan yang terjadi pada susu akibat aktifitas dan pertumbuhan mikroba, ternyata juga terjadi perubahan-perubanan yang menimbulkan cita rasa yang khas dan digemari. Dalam kehidupan sehari-hari tidak semua masyarakat di Indonesia minum susu yang belum diolah. Hal ini karena tidak terbiasa mencium aroma susu segar atau mentah, atau sama sekali tidak suka rasa susu segar atau mentah. Susu hasil olahan sangat diminati oleh masyarakat Indonesia, karena rasa dan baunya lebih dapat diterima oleh masyarakat di Indonesia. Agar masyarakat dapat dengan mudah menerima hasil susu olahan tersebut, dan rasanya dapat disenangi, maka penggunaan teknologi dalam memproduksi susu murni menjadi susu kemasan akan sangat membantu. Di Indonesia sudah beragam produk susu dengan komposisi dan proses yang berbeda. Oleh karena itu perlu mengetahui kualitas dan mutu sehingga diperoleh susu yang berkualitas baik, memenuhi standar susu yang telah ditentukan dan masih layak untuk dikonsumsi oleh manusia.

1.2  Tujuan
      Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui titik beku, asiditas, dan uji alkohol pada berbagai macam produk susu.


BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Susu
Susu adalah cairan bergizi berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar susu mamalia, salah satunya manusia. Susu adalah sumber gizi utama bagi bayi sebelum mereka dapat mencerna makanan padat Berdasarkan kandungan lemak yang terdapat di dalamnya, produk susu dapat dibedakan menjadi beberapa tipe yaitu susu murni (whole milk), susu kurang lemak (reduced fat milk), susu rendah lemak (low fat milk), dan susu bebas lemak (free-fat Milk) atau susu skim (skim milk). Susu murni harus mengandung sekurang-kurangnya 3,25% dari lemak susu dan 8,25% padatan susu bukan lemak (protein, karbohidrat, vitamin larut air, dan mineral).
2.2 Susu Segar
Susu segar merupakan minuman segar bergizi tinggi yang diperoleh dari pemisahan kelenjar susu hewan mamalia yang sehat,terutama sapi. Susu yang diperoleh dari hasil pemisahan tersebut tidak termasuk kolustrum yaitu susu yang dihasilkan oleh hewan selama dua minggu sebelum dan sesudah sapi berananak dan tidak mengalami pemanasan dan tidak ada penambahan bahan pengawet. Susu sapi segar mengandung air (87,25%), laktosa (4,8%), lemak (3,8%), kasein (2,8%), albumin (0,7%), dan garam-garaman (0,65%). (
2.3 Susu kedelai  
Susu kedelai adalah salah satu hasil pengolahan yang merupakan hasil ekstraksi dari kedelai. Protein susu kedelai memiliki sususnan asam amino yang hamper sama dengan susu sapi sehingga susu kedelai seringkali digunakan sebagai pengganti susu sapi bagi mereka yang alergi terhadap protein hewani. Susu kedelai merupakan minuman yang bergizi tinggi, terutama kandungan proteinnya. Selain itu susu kedelai juga mengandung lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, provitamin A, vitamin B kompleks (kecuali B12), dan air
2.4 Susu Evaporasi
Susu Evaporasi adalah murni yang dipanaskan selama beberapa waktu akan terubah menjadi evaporated milk. Susu ini terbentuk melalui pemanasan susu dengan menggunakan pompa vakum untuk menghilangkan kira-kira 60% kadar airnya. Selain penghilangan air, dalam pembuatan evaporated milk ini juga dilakukan penambahan vitamin D serta standardisasi nutrisi. Selanjutnya susu ini akan dipanaskan pada suhu 115,5-118,5 °C selama 15 menit untuk sterilisasi. Hasilnya, evaporated milk akan berstruktur lebih pekat dibandingkan susu murni, dan mengandung kira-kira 25% padatan susu bukan lemak
2.5 Susu Sterelisasi
Sterilisasi susu adalah proses pengawetan susu yang dilakukan dengan cara memanaskan susu sampai mencapai suhu di atas titik didih, sehingga bakteri maupun kuman dan sporanya mati. Cara sterilisasi susu memerlukan peralatan khusus dengan biaya yang relatif mahal.
2.6 Susu Kental Manis
Susu adalah susu yang dipanaskan hingga kandungan airnya berkurang kira-kira setengahnya. Biasanya susu evaporasi ini dijadikan susu kental manis (SKM) dengan cara menambahkan gula sebagai bahan pengawetnya. Warna SKM yang tidak jernih, kecoklat-coklatan dan sudah terlalu kental, menandakan susu tersebut sudah terlalu lama dan sebaiknya jangan dikonsumsi. SKM bukan untuk bayi! Kadar protein, vitamin A dan D lebih kecil dibandingkan jenis susu lainnya.
2.7 Susu Ultra high temperature atau UHT
Disebut juga sterilisasi, yaitu susu yang dipasteurisasi dengan menggunakan ultra-high temperature (UHT), 143oC dalam 5 detik. Susu UHT dapat bertahan selama 2 tahun tanpa disimpan dalam lemari pendingin. Namun, begitu kemasannya telah dibuka, harus disimpan di lemari pendingin dan jangan lebih dari 5 hari. Bila dibiarkan dalam suhu ruang, susu akan menjadi asam (rusak) dalam sehari. (
2.8 Susu Bubuk
Susu bubuk adalah bubuk yang dibuat dari susu kering yang solid, susu yang dipanaskan hingga kering dan berbentuk bubuk.  Susu bubuk mempunyai daya tahan yang lebih lama daripada susu cair dan tidak perlu disimpan di lemari es karena kandungan uap airnya sangat rendah. Susu bubuk adalah bubuk yang dibuat dari susu kering yang solid. Susu bubuk mempunyai daya tahan yang lebih lama daripada susu cair dan tidak perlu disimpan di lemari es karena kandungan uap airnya sangat rendah. Ada tiga macam, yaitu  Susu formula, Susu full cream atau whole milk dan Susu skim (not fat).
2.9 Susu Beruang atau Susu Bear Bread
Susu Beruang Susu beruang merupakan susu sapi yang telah disterilkan. Maksud dari sterilisasi adalah sudah melampaui pemanasan susu di atas titik didih selama beberapa detik. Susu jenis ini tidak bisa disimpan tahan lama setelah dibuka. Susu Beruang Susu beruang terbuat dari 100% susu murni berkualitas tinggi tanpa penambahan bahan pengawet yang telah mengalami proses sterilisasi sehingga dapat langsung dikonsumsi. Kandungan yang terdapat di dalam susu cap beruang ini adalah: Vitaman A Vitamin B1 Vitamin B2 Vitamin B6 Vitamin B12 Vitamin C Vitamin D Mineral Kalori Kandungan ekstrak white tea Kalsium tinggi Low fat, atau susu rendah lemak.
2.10 Yakult
Yakult adalah minuman susu fermentasi, yang dibuat dengan cara memfermentasi susu bubuk skim yang mengandung bakteri asam laktat hidup Lactobacillus casei Shirota strain. Yakult adalah minuman probiotik mirip yogurt yang dibuat dari fermentasi skimmed milk dan gula dengan bakteri Lactobacillus Casei. Karena L. casei Shirota dapat ditemui dalam sistem pencernaan. Dengan mengkonsumsi Yakult setiap hari berarti kita memasukkan sekurang-kurangnya 6,5 milyar bakteri Lactobacillus casei Shirota strain hidup kedalam usus kita. Usus kita memainkan peran yang penting dalam kesehatan kita. Bahkan proses penuaan pun dimulai dari usus. Karena itu yang terpenting dalam menjaga kesehatan adalah menjaga kesehatan usus.
2.11 Yogurt
Yogurt adalah produk susu yang dihasilkan oleh fermentasi bakteri susu dan bakterinya dikenal dengan nama “Yogurt Cultures” kandungan bakteri dalam  Yogurt yaitu Lactobacillus delbrueckii subsp. bulgaricus dan Streptococcus salivarius subsp. bakteri thermophilus. Selain itu, Lactobacillus acidophilus dan bifido. Khasiat atau kandungan dari Yogurt diantaranya nutrisi kaya protein, kalsium, riboflavin, vitamin B6 dan vitamin B12 [27]. Ini memiliki manfaat gizi di luar yang dari susu.

BAB 3
WAKTU DAN PELAKSANAAN

3.1 Waktu dan Tempat
      Praktikum kali ini dilaksanakan pada hari jum’at, tanggal 18 September 2015,  pada pukul 13.00 WIB sampai dengan  selesai. Bertempat di Laboratorium Kimia Hasil Pertanian Universitas Sriwijaya.

3.2 Alat dan Bahan
            Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah : 1) Beaker Glass, 2) buret, 3) Erlenmeyer, 4) gelas ukur, 5) Hot plate, 6) neraca analitik, 7) pipet tetes, 8) penjepit tabung, 9) tabung reaksi dan 10) termometer.
            Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah : 1) batu es, 2)  susu bubuk, 3) susu fermentasi, 4) Susu kedelai, 5) Susu UHT, 6) susu full krim dan 7) susu sterelisasi.

3.3 Cara Kerja
     Cara kerja praktikum kali ini adalah :
3.3.1         Titik Beku :
1.    Susu sebanyak 15 ml dimasukkan kedalam tabung reaksi.
2.    Masukkan air kedalam Erlenmeyer kemudian didihkan.
3.    Kemudian, panaskan susu tersebut kedalam air yang telah mendidih,   
       tunggu sampai muncul gelembung pada susu.
4.    Setelah muncul gelembung pada susu, ukur suhu tersebut  
       menggunakan termometer.
5.    Masukkan tabung yang berisi susu yang telah dipanaskan kedalam
       cairan pendingin.
6.    Dilakukan pengadukan sambil dimasukkan kristal es.
7.    Terakhir, amati jika suhu susu tidak berubah selama kira-kira 2 menit,
            suhu dicatat sebagai titik beku suhu dengan menggunakantermometer.

3.3.2   Uji Titrasi
      1.  Susu ditimbang dalam Erlenmeyer sebanyak 18 gram.
      2.  Tambahkan Fenolftalein 1% sebanyak 0,5 mL sebagai indikator.
      3.  Kemudian siapkan buret yang telah diisi dengan NaOH 0,1 N.
      4.  Lalu teteskan NaOH  kedalam susu secara perlahan sampai terbentuk
           warna merah muda yang stabil.
      5.  Catat berapa mL NaOH yang diperlukan pada titrasi ini.
      3.3.3   Uji Alkohol
            1.  Siapkan susu sebanyak 12,5 mL, Alkohol 10 mL, dan aquadest 2,5 mL.
            2.  Lalu campur susu, alkohol, dan juga aquadest didalam tabung reaksi 
                 tertutup.
            3.  Tabung dibalikkan beberapa kali.
            4.  Amati apakah terjadi perubhana pada sampel tersebut, jika terlihat
                 partikel halus pada permukaan bagian dalam tabung maka itu berarti
                 terjadi koagulasi antar susu dan alkohol.














BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1   Hasil
       Dari Praktikum susu yang telah dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut :

Kelompok

       Jenis Susu

Titik Beku
Asiditas

Uji Alkohol
Titrasi
Kelompok I
Kedelai
9
1,6 ml
Tidak terlihat partikel halus
Hilo
11
6,9 ml
Tidak terlihat partikel halus
Kelompok II
UHT ( Ultramilk )
10
6,2 ml
Tidak terlihat partikel halus
Yakult
12
21,2 ml
Tidak terlihat partikel halus
Kelompok III
Bear Bread
11
5,85 ml
Tidak terlihat partikel halus
Kental Manis
12
0,5 ml
Terlihat partikel halus
Kelompok IV
Susu bubuk Dancow
12
3,7 ml
Tidak terlihat partikel halus
Yogurt
12
33,4 ml
Tidak terlihat partikel halus

4.2      Pembahasan
    Beberapa percobaan yang dilakukan untuk menentukan kualitas dan mutu dari berbagai produk susu yaitu  penentuan titik beku susu dimana untuk menetukan kualitas susu dari susu mentah, susu segar dan susu yang telah di fermentasi. Hasil yang didapat yaitu keempat kelompok dengan bahan yang berbeda, titik beku terendah ada pada susus kedelai dengan 9 0C sedangkan titik beku tertinggi yaitu yakult, susu kental manis, susu bubuk dan yogurt hal itu dikarenakan adanya pemalsuan susu dengan penambahan air. Penambahan air 1% per volume akan menaikkan titik beku kira-kira 0,00990F (-17,770C). Penentuan titik beku dapat untuk menentukan jumlah air yang dipergunakan untuk pengenceran, apabila ada penambahan air maka titik beku akan  naik. Kemudian uji asiditas yang digunakan dalam penilaian mutu susu. Susu dipengaruhi oleh cara pemanasan yang berbeda. Uji asiditas dengan cara titrasi dengan semua bahan untuk mengetahui derajat keasaman susu dimana hasilnya yaitu susu kental manis memiliki hasil titrasi paling cepat yaitu 0,5 ml dan susu kedelai 1,6 ml dalam membentuk warna merah mudah pada larutan titran sedangkan titrasi paling lambat pada yogurt dengan 33,4 ml dan yakult 21,2 ml.  Nilai pH dipengaruhi oleh asam laktat yang dihasilkan oleh bakteri. Semakin banyak asam yang diproduksi, maka nilai pH akan menurun dengan semakin menurunnya pH, maka konsentrasi asam laktat yang ada pada produk susu semakin meningkat. Hal ini dilakukan untuk menentukan kualitas produk karena merupakan syarat standar, serta mendukung syarat paling utama dari produk susu yaitu jumlah koloni bakteri. Semakin besar derajat keasaman susu, semakin buruk kualitas susu segar. Derajat keasaman menunjukkan banyak sedikitnya asam yang terbentuk didalam susu akibat pertumbuhan mikroba. Pada praktikum ini tidak dilakukan uji asiditas dengan menggunakan pH meter dan pH contoh, akan tetapi dari hasil penelusuran dari berbagai jurnal tujuan dari uji pH adalah mengetahui tingkat keasaman susu sehingga dapat diperkirakan tingkat kualitas dan keamanan susu untuk dikonsumsi dengan menggunakan pH meter elektrik.Susu yang baik mempunyai pH sekitar 6,3-6,8. Selanjutnya uji alkohol dari uji tersebut hanya susu kental manis yang mengalami koagulasi dengan adanya partikel halus “curd” pada permukaan bagian dalam tabung sedangkan ketujuh bahan lainnya tidak terdapat curd. Dalam penelusuran di jurnal dan blog ternyata tidak hanya susu kental manis tetapi juga yogurt, susu segar full crim dan susu instan yang terjadi koagulasi. Prinsip dasar pada uji alkohol merupakan kestabilan sifat koloidal protein susu tergantung pada selubung atau mantel air yang menyelimuti butir-butir protein terutama kasein. Apabila susu dicampur dengan alkohol yang memiliki daya dehidrasi, maka protein akan berkoagulasi. Semakin tinggi derajat keasaman susu, semakin berkurang jumlah alkohol dengan kepekatan yang sama dibutuhkan untuk memecahkan susu yang sama banyaknya, uji ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya susu yang rusak. Sehingga dalam menentukan kualitas dan mutu dari produk-produk susu diperlukan uji terhadap produk susu tersebut.


BAB 5
KESIMPULAN
  Dari praktikum tepung – tepungan ini didapatkan kesimpulan bahwa :
1.      Pada uji titik beku semakin tinggi titik beku maka semakin banyak jumlah air yang terdapat dalam produk susu tersebut.
2.      Dengan adanya panas akan memutus ikatan peptida fosfat dari susu  akibat terjadinya hidrolisis.
3.      Semakin banyak asam yang diproduksi, maka nilai pH akan menurun dengan semakin menurunnya pH, maka konsentrasi asam laktat yang ada pada produk susu semakin meningkat.
4.      Susu yang mutu nya baik adalah tidak terdapat kotoran serta tidak terjadi koagulasi pada saat uji alkohol.
5.      Prinsip dasar pada uji alkohol merupakan kestabilan sifat koloidal protein susu tergantung pada selubung atau mantel air yang menyelimuti butir-butir protein terutama kasein.