DI PONDOK KECIL


DI PONDOK KECIL

Bazli(UNIC) & Aeman
Di pondok kecil
Di pantai ombak
Berbuih putih
Beralun-alun

Di suatu hari Ayah berkata
Jaga adikmu Ayahkan pergi jauh
Ku pandang wajah ayah
Dahinya kucium
Air mata mengalir hatiku pilu

Diam-diamlah sayang jangan menangis
Doakan Ayah semoga diterima
Diam adikku sayang jangan menangis
Andai Ayah gugur doakan biar syahid

Selamat berjuang Ayah tercinta
Kau pergi dulu Ayah ke medan juang
Ku iringi doa moga berjaya
Beroleh kemenangan demi agama Islam

Wahai abangku ke mana Ayah
Ku sayang Ayah ku cinta Ayah
Wahai abangku ke mana Ayah
Ku sayang Ayah ku cinta Ayah

Duhai adikku sayang jangan menangis
Ayahmu pergi menyambut seruan Ilahi
Tapi ingatlah adikku pesanan Ayah
Berjuang dan berkorban walau di mana jua

Pada Mu Tuhan aku bermohon
Dosa ayahku minta diampunkan
Berilah rahmat bantulah ia
Untuk menegakkan agama Islam

Lagu lawas “DI Pondok Kecil” ntah dari mana ku mengenal dan mengetahui lagu ini,
namun lagu ini tetap membekas dalam ingatan ku hingga ku beranjak dewasa,

Sepenggal yang ku tahu lagu ini menceritakan peristiwa yang terjadi pada  Negara Islam yaitu Pattani Darul Salam yang memiliki kekayaan melimpah, sehingga menjadikkan nya dijajah oleh bangsa asing, dengan penindasan yang dilakukan terutama pada alim ulama menjadikan sebuah ikrar atau janji untuk membela dan mepertahankan Pattani Darul Salam dari penjajah dengan berjihad.

Makna yang terkandung dari lirik seakan mengisyaratkan perjuangan jihad seorang muslim untuk menegakkan Islam walaupun nyawa jadi taruhan, dan kerelaan untuk meninggalkan anak-anaknya tercinta,

Tak jarang air mata ikut terbawa dalam alunan lagu ini, seakan jiwa dan raga hanyut dalam lagu ini merasakan hal yang terjadi saat itu, di pondok kecil dengan deraian ombak, ketika itu jua terlontar pesan dari sosok seorang ayah yang berjihad di jalan ALLAH SWT untuk anaknya,dan doa dari seorang anak untuk ayahnya, menampah pilu hati.

Terbesit dipikiran ku bagaimana susana kala itu, haru, sedih, gundah, yang menyelimuti anak-ananya seketika mereka tahu ayahnya akan berjihad untuk menegakkan agama Islam, sosok kakak yang diberi amanah untuk menjaga adiknya seketika peninggalan ayahnya, adik yang masih lugu polosnya yang belum paham situasi tersebut,

Wahai abangku ke mana Ayah
Ku sayang Ayah ku cinta Ayah
Wahai abangku ke mana Ayah
Ku sayang Ayah ku cinta Ayah
Sepenggal lirik lagu ini menambah pilu hati, ketika kepolosan seorang anak yang bertanya akan sosok ayahnya, sosok ayah yang dicintainya, sosok ayah yang diharapkan ada didekatnya.

Pesan yang terlontar dari sesosok ayah lewat lirik lagu ini Berjuang dan berkorban walau di mana jua” mengajarkan kita secara tidak langsung untuk berjuang dan berkorban kapan pun dimana pun apapun itu yang benar harus diperjuangkan terutama berjuang dalam kemenangan dan dalam kemajuan agama islam walaupun nyawa jadi taruhan nya, sungguh lagu ini menyayat hati, lagu dengan makna yang dalam, pesan moral yang disampaikan, ntah ku tak tau bagaimana jika diriku berada pada posisi itu, Lagu ini tetap ku akan tersimpan dalam memoriku walau ku tak tahu kapan dmana dan siapa yang menyampaikan lagu itu padaku. 

Memahami makna suatu sejarah menjadikan kita tahu seberapa besar perjuangan yang dilakukan seketika itu :)

LISAN

LISAN

Ohh.. sungguh sulit tuk dijaga,
kata yang terlontar kadang tak sesuai keinginan,
kadang kata itu terlontar hanya untuk mengikuti suasana,

LISAN...
mengendalikanmu itu sungguh sulit,
terutama ketika ego, nafsu itu sudah membelenggu,
diam membungkam memang pilihan,
tapi tak jarang silahturahmi tak berjalan sesuai keinginan,
zaman sekarang,zaman dimana lisan menjadi salah satu sumber keakraban antar sesama,
tak jarang lisan menjadi tak terkendali,
terlontar kata-kata kasar, tinggi menghentak dengan maksud yang beraneka ragam,
yang membuat batin bergejolak,
ntah zaman yang berubah atau budaya saling menghormati yang mulai pudar,
cara itukan yang digunakan untuk mendapat sosok teman sejati,
diam membungkam menjadikanmu tersingkirkan,
tersingkirkan dari pergaulan,
tidak, diam membungkam tidak salah,
hanya saja kita belum mampu menjaga setiap lisan yang keluar,
lisan yang perlu dijaga,
dijaga agar tak melukai hati,
hati setiap insan...

Apa Dayaku

Apa dayaku ...

Apa dayaku seorang perempuan biasa,
Apa dayaku dengan kesederhanaan ku,
Apa daya ku tak mampu menandingin perempuan dengan kemegahan harta tahtanya,
Apa dayaku yang mencoba mampu mengenggam seni,
Apa dayaku dengan tinta, kertas, pensil dan warna ini,
Apa dayaku yang hanya mampu melukiskan,
Melukiskan anggan yang belum tersampaikan,
Melukiskan anggan yang ingin ku capai,
Capaian yang tinggi,
Hingga tak ada makhluk yang dengan hinanya mengunjing kelemahan ku,
Dimana tatapan nya jadi kagum
Dimana tatapan nya jadi penyesalan ,
Apa dayaku yang sekarang sedang berjuang,
Demi anggan yang selama ini ku damba,
Diriku tak lemah,
Hanya saja keberanian belum sepenuhnya didiriku,
Keberanian yang tak pernah usai,
keberanian yang kudamba,
Keberanian yang kucoba,
Walau tak jarang detak jantung berlawan dengan keberanian itu,
Apa dayaku yang akan terus belajar hingga ku mampu dengan karya sejatiku, 😊☺💪🌈

TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

Tiga kata ini, mengantarkanku pada keluarga baruku

Keluarga dari berbagai ras, suku dan berbagai sifat

Walaupun tak jarang ego pribadi masih menyelimuti setiap insan

Tak jarang setiap amarah, setiap jeritan, setiap canda tawa, setiap tangisan menyelimuti

Tapi tak menyurutkan keakraban kami di teknologi hasil pertanian

Kami mampu karena kami bersatu

Kami bersatu karena kami keluarga

Kami keluarga diantara banyak perbedaan :)


TERBENAM


Terbenam

Kata yang tak banyak diharapkan dan tak banyak ingin itu terjadi

Ketika sebuah angan terbenam hanya tatapan penyesalan yang menyelimuti

Menatap dengan sayu, angan yang sudah terbenam

Berharap suatu saat kian muncul kembali

Seakan kata “habis gelap terbitlah terang” itu kian nyata

Sehingga tak banyak harapan yang terbenam seiring waktu