Dunia anak memang indah penuh dengan kebahagiaan.
Canda tawa lepas sudah tanpa beban
melihat tawa, kepolosan dan sopan santun, mereka tunjukkan dengan ikhlas.
Bersih tanpa noda.
Senang bukan main ketika dari kejauhan mereka teriak "Bundaa" seolah kedatangan kita sangat dinantikan mereka.
Dunia anak inilah setiap gerak tubuhku, setiap perkataanku, setiap perbuatanku dihargai tanpa ada keluh kesal yang menyayat hati.
Setiap goresan tinta dari tanganku dengan bentuk berbeda dengan cerita yang terlontar dari mulutku tak sabar mereka dengarkan dengan raut wajah senang.
Bahagia bukan ketika semua orang seusiamu menyatuhkanmu, menolakmu bahkan menghinamu tapi mereka, anak anak dengan polosnya menghargai setiap usahamu sekecil apapun.
Dunia anak dimana dirimu dituntun mendidik dan memgajarkan mereka adab dan akhlak yang baik, hingga nanti kelak mereka akan menghargai setiap tindakan orang lain dengan sopan santun.
Banyak orang mengganggap hal tersebut remeh karena mereka hanya melihat dengan mata.
Mereka mengganggap dunia anak hanya bermain dan bernyanyi tanpa mengetahui maksud dari hal tersebut.
Dikala mereka bermain mereka diajarkan arti kerjasama, tolong menolong, berhitung, motorik kasar, motorik halus dan sebagainya.
Banyak beranggapan hal tersebut tidak penting karena mereka tak tahu dibalik semuanya.
kadang terlintas sikap, perilaku, cara bicara dan sopan santun anak anak lebih baik dari pada orang dewasa.
Mereka tak segan dan tidak malu meminta maaf jika salah dan memaafkan, mereka tak segan berbagi meski sedikit dan mereka tak segan tersenyum dan tertawa untuk menghargai orang lain.
Lantas bagaimana kita sebagai orang dewasa?
pernahkan kita tersenyum pada orang? pernahkan kita berbicara yang sopan santun dengan orang? pernahkah kita menolong dengan ikhlas? pernakah kita mengakui kesalahan?
Banyak orang akan menjawab pernah namun kenyataannya harta, tahta dan kepintaranmu yang menjadikan orang berbuat seperti itu bukan karena mereka ikhlas melakukannya.
.
.
Hiduplah dengan penuh kebahagiaan diri sendiri dan orang lain 💐
nsa
Bahagialah dengan cara yang benar
- Selasa, 03 Oktober 2017
Sahabat yang Hilang
- Sabtu, 25 Februari 2017
Sahabat yang Hilang
terlahir sendiri, hidup dan mati pun sendiri
tak usah beranggan jauh kan ada yang menemanimu
walau hanya di dunia fana
namun, ku terlena dengan indahnya insan di dunia fana
menjalin suatu ikatan atas nama "sahabat"
bertahun-tahun terlewati
dengan harapan nama sahabat kan sesuai dengan maknanya
namun harapan ku terlalu jauh hingga ku terjatuh
mereka hilang, mereka hilang hanya karena sebuah nasihat
nasihat yang menghilangkan kenangan itu
air mata yang mengalir jelas
air mata harapan, hilang mengalir
air mata kepercayaan mengalir hingga tak terlihat lagi wujudnya
kalimat yang terniang akan sahabat yang saling menasehati walau hanya sebuah kebenaran, sahabat yang ada saat suka duka
mereka hilang, hilang terbawa dunia fana
sukses bersama, suka duka bersama tak menjadi hirauan
mereka hanya ingin terbang tinggi sendiri
hingga menghiraukan kata "sahabat"
hingga ku sadar sahabat bukan yang selalu menatap wajahnya, bukan yang mengeluh disaat kita butuh, bukan dengan keegoisannya
mereka hanya butuh kita saja untuk sementara waktu berjalan memanfaatkan nama "sahabat"
salah ketika terlalu percaya akan semua hal yang terjadi dengan hati
iri menyelimuti hati
ketika terlintas kisah baginda rasul Muhammad yang memiliki sahabat hingga akhir hayatnya bahkan ketika dunia fana tak berada disisinya
namun ku tahu sejatinya egois tetap menyelimuti setiap insan
nsa
Don't Judge People
- Sabtu, 07 Januari 2017
Setiap insan pasti mampu menciptakan seni dengan imajinasinya,
Seni yang butuh proses,
Seni yang datang dari apapun, manapun, kapanpun,
Layaknya diriku yang mulai mencoba memahami arti seni ketika beranjak dewasa,
Disaat pola pikirku sudah cukup untuk memahaminya,
Seni yang terukir berawal dari sebuah anggapan,
Sebuah anggapan, hanya mereka dengan bakat seni dari lahir yang mampu melakukannya,
Anggapan yang menyebabkan sebuah rasa kecewa terpendam,
Sehingga ini pelampiasanya,
Walau butuh proses, hingga diriku mampu mengikis sebuah anggapan itu,
Sebuah anggapan yang menjadikan diriku harus berusaha,
Berusaha menyingkirkan anggapan yang akan merendahkan dirimu,
Ada kalanya ingin ku tunjukkan semua orang mampu melakukannya,
Karena bakat bukan hanya masalah gen, bukan masalah harta, tahta tapi bakat mampu kita ciptakan sendiri,
Dengan seni engkau mampu menciptakan duniamu,
Dunia yang benar diinginkan karena kepuasan batinmu terpenuhi,
Tanpa harus berlomba memamerkan harta, tahta yang sejatinya bukan milikmu,
Langganan:
Postingan (Atom)