Tak asing lagi untuk kalimat ini "Malu Bertanya Sesat Dijalan"
Pikir ku, itu benar datangnya,
tapi hatiku enggan menjawab iya,
ataukah itu hanya berlaku untuk masa lampau,
pikirku banyak orang yang tak tahu lebih memilih diam,
daripada ketika mereka menanyakan apa yang ada dalam hatinya,
mereka enggan bersuara,
karena mereka tahu setiap pertanyaan yang dilontarkan tak akan terjawab oleh orang yang ikhlas,
orang yang benar ingin membagi setiap ilmu yang mengalir padanya,
orang yang dengan senang mengajarkan mereka apa yang tidak diketahui,
Entah zaman yang berubah atau prilaku setiap insan yang berubah,
ketika sebuah pertanyaan terlontarkan kepada insan yang mengerti akan ilmu itu,
tak jarang yang ia dapatkan hanya emosi, ego, kata-kata yang menyakitkan, hingga tubuh dan raga ini tak mampu menjawab apa yang mereka lakukan,
bagaimana mereka mau mengerti,
bagaimana mereka enggan bersuara,
bagaimana pertanyaan akan terlontar dari mulut mereka,
ketika sebuah pertanyaan terlontar, karena ketidak mengertian mereka,
mereka hanya menerima cacian, emosi, makian atas ketidak mengertian mereka,
mereka tersudutkan ketidak tahuan,
Tak semua insan memiliki kemampuan yang sama,
mereka butuh proses,
Apasalahnya ketika mereka belum mengerti?
Apa salahnya mengajarkan berulang kali?
Apa salahnya ketika mereka bertanya kembali?
Apa dengan pertanyaan berulang kali, membuat mereka dianggap lemah?
Dimana orang yang menyampaikan ilmu yang berasal dari pencipta?
Dimana orang ikhlas tersebut?
Dimana mereka yang memiliki kesabaran untuk menyampakan nya?
Dimana mereka yang dengan senyuman indah memberikannya?
Dimana orang-orang itu ???
Dimana harus ditemui orang-orang tersebut :)
2 komentar:
tidak salah bertanya , jika orng bisa paham dgn 1x kita blm bisa, maka kita harus brusaha 3,4,5 atau bahkan 10x. hanya saja bagaimana menyikapi tanggapan orng trhdap kitaaa :)
Jika mereka saja enggan menjawab sebuah pertanyaan kita, bagaimana kita mampu untuk mengulang kembali pertanyaan yang sama☺��
Posting Komentar